Pantai Pasir Putih adalah destinasi berikutnya setelah menikmati Baluran.
Ayo menyapa Situbobo dan selamatkan terumbu karang kita!
Akhirnya barang selesai dipak. Ransel siap digendong kembali.
Perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan menginap di rumah saudara Vira. Keesokan harinya kondisi bingung mau kemana terjadi. Setelah browsing berjam-jam kami memutuskan menuju Pantai Pasir Putih, Situbondo sebelum pulang. Pantai ini terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan akses wisatawan mengunjunginya.
Perahu layar nelayan berjejer begitu rapi. Warung makan dengan sajian khas pantai seperti ikan, cumi, kerang dengan mudah ditemukan di sini. Puas bermain air kami sibuk menawar untuk menyewa satu perahu nelayan serta peralatan snorkeling.
Kapal mulai berlayar. Angin semilir menerpa, air laut hijau kebiruan tampak begitu jernih. Byuuurrrr! Yanu nyemplung paling awal diikuti Irfan, Bagus, Ghufran, saya, dan Dikara. Vira dengan baik hati menunggui barang kami di atas kapal. Bapak nelayan yang sekaligus pemandu wisata kami bercerita banyak hal mulai dari dirinya yang sudah jadi nelayan sejak lama, keluarganya, hingga kapan musim melaut dengan jumlah tangkapan ikan yang banyak. "Ya nggak usah takut hitam, saya yo wis hitam kok. Sing penting nyemplung." ujar beliau ketika kami mengejek Ghufran yang tampak paling hitam setelah sebelumnya hampir setengah bulan tinggal di pesisir Kudus untuk penelitian. Benar saja, panas siang itu tidak sebanding dengan kenikmatan menyelami Pasir Putih. Puas rasanya berenang sambil melihat keindahan bawah laut di Situbondo.
Sayangnya terumbu karang di sini tidak terlalu berwarna-warni seperti di pantai timur Indonesia, sudah banyak yang rusak. Sebenarnya beberapa hal sederhana bisa kita lakukan untuk berkontribusi menyelamatkan terumbu karang, diantaranya :
1. Jangan membuang apapun ke laut. Meskipun itu makanan dengan maksud baik memberi makan ikan lebih baik tidak kita lakukan. Hal tersebut bisa mencemari habibat di dalamnya.
2. Jangan memegang hingga menyebabkan terumbu karang rusak, menginjak, dan mengambil terumbu karang. Biasanya kita berkeinginan untuk mengambil terumbu karang sebagai kenang-kenangan atau oleh-oleh. Bayangkan jika semua orang punya keinginan yang sama. Lebih baik kita foto saja.
3. Pilihlah daerah konservasi laut untuk liburan. Dengan melakukan hal ini, berarti memberi konstribusi langsung terhadap pengelolaan kawasan tersebut.
Ayo selamatkan terumbu karang kita!
From Dikara's camera : Yanu Si Manusia Laut |
From Dikara's camera : Say cheese, Bagus! |
Bahagia itu sesederhana berlibur bersama. |
Momen paling manis Ghufran dan Bagus. Ihiiiiii... *mlipir* |
Prokonco mlampah-mlampah. |
Setelah nyemplung ke laut kami siap menuju tepi lagi. |
Pantai Pasir Putih, Situbondo. |
Yanu, Dikara, dan Irfan mengantar kami bertiga menuju Terminal Purabaya. Akhirnya kami harus kembali ke Yogyakarta. Bus mulai melaju. Obrolan hangat bersama Ghufran dan Bagus mengakhiri perjalanan edisi Jawa Timur bulan Januari 2013. Berlibur memang selalu menyenangkan!
“One's destination is never a place, but a new way of seeing things.” - Henry Miller
ahhh fafa keren banget liburan. ihh iri banget deh
ReplyDeleteajak dong..
terharu banget :)
Hhahaha apik dill keep posting tak kiro wis akeh
ReplyDeleteAsik ayo rencanakan destinasi lagi. Mana blogmu Ghuf wis tak enteni lho.
ReplyDeleteyanti, ajak aku berlibur juga dong. :*
ReplyDeleteYanti? Sok akrab deh. Kita berlibur ke Lombok Utra kan Lath? :*
ReplyDeleteIya, nanti kita ke pulau pink. nomnomnomnom
ReplyDelete