Saturday 30 March 2013

Ayo Keliling Dunia!


Judul di atas pasti menjadi impian banyak orang, termasuk saya. Siapa yang nggak mau keliling dunia? Poster dengan kalimat ajakan "Ayo Keliling Dunia" yang ditempel di warung Sate Klathak Pak Pong menggugah niat saya untuk mengunjungi pameran tersebut.


Kamis malam Jogja Expo Center cukup ramai. Pasangan Bapak-Ibu muda membawa buah hatinya untuk "berkeliling dunia" bersama. Menurut saya ini sebuah acara yang edukatif. Perjalanan keliling dunia dimulai dengan membeli tiket masuk, kemudian anak-anak akan diberi paspor. Pintu masuk pameran didesain menyerupai pesawat seolah kita sedang melakukan penerbangan untuk berkeliling dunia.

Zona Afrika, Eropa, Australia, Antartika, Asia menjadi suguhan yang lengkap. Anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan native speaker dan mengumpulkan cap serta bendera dari setiap negara yang nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah menarik. Duh mbiyen pas aku cilik kok ora ono pameran koyo ngene to yo, (dulu ketika saya masih kecil kok nggak ada pameran semacam ini) batin saya dalam hati.

Area plus model foto favorit. Ihiii... *mbribik cah cilik*



Atraksi panggung utama diisi dengan drama musikal yang atraktif menjadi hiburan yang layak untuk dinikmati. Berbagai lomba seperti mewarnai, menari, mencari harta karun, lomba sumo, serta membaca puisi menjadi acara pelengkap.

Wajah anak-anak yang antusias dan gembira dengan mudah ditemui di sini. Ya daripada di rumah menghabiskan waktu untuk menonton acara naga terbang atau sinetron yang kurang mendidik lebih baik mengunjungi pameran semacam ini. Bukan hanya membuka wawasan namun juga menggugah motivasi untuk bisa mengunjungi negara lain. Pertanyaan menggelitik dari Ellia ketika saya memberi tahu ada stand Hello Kitty kesukaannya di pameran ini, "Kamu kesana sama pasangan apa bareng buah hati?" Krik. Krik. Krik. *kemudian hening*




Jika mengunjungi Zona Asia (Indonesia) kita bisa belajar membatik.
Komunitas Pojok Budaya memperkenalkan permainan tradisional kitiran dan angkrek.


Sekitar dua jam saya berada disana mengamati tingkah laku anak-anak sambil ikut mengumpulkan bendera. Ketika perut terasa lapar kami memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan pulang, pikiran "semoga-besok-saya-bisa-membawa-anak-saya-mengunjungi-pameran-seperti-ini-atau-berkeliling-dunia-beneran" terbersit. #eh #uhuk #amin

6 comments:

  1. saya masih penasaran, dhila datang ke pameran ini dengan siapa... ihik.. :>

    ReplyDelete
  2. Kalo sama Mas Hafidz boleh mboten? Ihiii...

    ReplyDelete
  3. Kalo saya sudah bisa menebak, yanti ke pameran sama siapa.
    Tulisan yanti masih hambar, jadi harus diberi bumbu bumbu dulu, biar annisa suka.:')

    ReplyDelete
  4. Nisul... Fadhila kudu memberi bumbu apa biar nggak hambar? Bumbu cinta dan kasih sayang kanggo koe. :')

    ReplyDelete
  5. Salam kenal Fadhila.
    Blognya seru yg di Baluran. Baluran kalo search diinternet kok gersang ya?

    ReplyDelete
  6. Makasih Nadia, salam kenal juga. Iya kalo musim ujan jadi ijo ntar pas kemarau bakal kecoklatan, serasa Africa van Java. Ayo kesana seru lho! :)

    ReplyDelete