Persiapan Pernikahan di Yogyakarta : #FinallyDhilaAmin

Bermula dari pertanyaan beberapa teman yang rata-rata menanyakan "Dhil itu baju nikahnya bikin atau sewa?" atau "Dekor sama MUA nya pakai siapa? Vendor fotonya pakai apa?" Melalui post ini saya ingin berbagi cerita siapa tahu bisa bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mempersiapkan pernikahan dan ingin mengadakan pernikahan sederhana seperti saya.

***long story alert***

Finally!

*bingung mau nulis cerita darimana*

Awalnya selama persiapan pernikahan, saya tidak tahu harus mulai mengurus bagian mana, kemudian yang saya lakukan biasanya mencari tips dan cerita persiapan pernikahan diblog. Senang sekali jika menemukan cerita yang detail dan bisa membantu untuk dijadikan bahan pertimbangan ataupun inspirasi. Nah maka dari itu, saya juga ingin berbagi cerita diblog. Lumayan kan, selain untuk dokumentasi pribadi siapa tau bermanfaat juga untuk yang sedang mempersiapkan pernikahan dan berencana mengadakan acara sederhana seperti saya.

Singkat cerita setelah acara lamaran pada bulan Agustus 2017 kami berdua mulai mencari tanggal yang sekiranya pas. Karena posisi saat itu saya masih bekerja di Medan dan (calon) suami di Kalimantan jadi cukup riweuh untuk mengurusi semuanya, komunikasipun terbatas melalui telefon dan mengandalkan sosial media. Alhamdulillah dibantu banyak oleh keluarga baik bude, pakde maupun sepupu yang sangat pengertian.

Dalam mempersiapkan pernikahan secara keseluruhan, saya mempunyai notebook yang berisi panduan dalam mengatur budget, konsep, dan timeline. Jadi lebih terarah dan kalau butuh data apapun ada dibuku ini. Saya juga menempel foto atau gambar yang akan saya jadikan referensi sehingga lebih mudah ketika berkomunikasi dengan wedding organizer nantinya. Buku ini benar-benar sangat membantu menurut saya.

Wedding book ini saya gunakan sebagai panduan menyusun budget dan konsep acara

Perlu diingat bahwa jangan membayangkan selama persiapan akan selalu mulus dan sesuai harapan, karena biasanya ada beberapa kerikil-kerikil yang harus dilalui baik itu dari keinginan kita yang terkadang banyak bimbangnya, kesesuaian dengan vendor, atau dengan pihak keluarga. Nah komunikasi ini menjadi solusinya. Yang paling penting adalah komunikasi untuk menyamakan keinginan acara seperti apa. Dari awal kami sepakat menginginkan acara yang sederhana karena saya dan suami tidak mau mengadakan acara secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kemampuan kami berdua. Menurut kami, esensi kehidupan setelah pernikahanlah yang terpenting. Bahkan awalnya kalau bisa hanya akad nikah saja sudah cukup karena kami berpikir uang tabungan bisa kami gunakan untuk investasi. Tapi ini kembali kepada keluarga ataupun masing-masing pasangan ya. Namanya pernikahan menggabungkan dua keluarga jadi harus saling bertoleransi.

Ini beberapa tahap yang saya lakukan selama persiapan pernikahan beserta vendor-vendor di Yogyakarta yang menurut saya sangat membantu dan hasilnya memuaskan (yang saya tulis yang hasilnya menurut saya memuaskan ya ini, karena tidak bisa dipungkiri pasti ada beberapa yang juga ternyata kurang sesuai harapan). Berdasarkan pengalaman saya, lebih baik memakai vendor yang memang kredibilitasnya sudah terjamin, rekomendasi saudara yang sebelumnya pernah memakai vendor tersebut, atau saran dari sahabat terdekat untuk mengurangi kekhawatiran terhadap kinerja vendor.

1. DOKUMEN PERNIKAHAN

Hal pertama yang kami lakukan adalah mempersiapkan dokumen pernikahan. Mengurusnyapun gampang-gampang ribet. Gampang karena sebenarnya syarat dan alurnya sudah jelas, ribetnya karena terkadang kita tidak hanya butuh waktu sehari untuk mempersiapkan dokumen dan mengurusnya ke pihak yang terkait. Jadi lebih baik melengkapi seluruh dokumen diawal persiapan pernikahan agar seluruh persiapan lain dapat dilakukan dengan lebih nyaman.

 

2. VENUE

Venue : Taman Perwacy

Jalan Ringroad Selatan Manggisan, Baturetno, Yogyakarta

+ Dekat dari rumah sehingga lebih efisien

+ Area taman dan joglo cukup bagus tanpa diberi dekorasi berlebihan. 

- Karena area semi outdoor dan acara dilakukan pagi hingga siang jadi cukup gerah untuk tamu.

- Area di pinggir ringroad lalu lintas ke arah lokasi cukup padat.

Untuk lokasi acara, ibu saya waktu itu mengajak survey Taman Perwacy di Jalan Ringroad Selatan yang lokasinya tidak sampai satu kilometer dari rumah kami. Sampai di sana kami melihat venue, fasilitas dan pemaparan dari tim marketing. Taman Perwacy sendiri ada dua area yang disewakan untuk pernikahan yakni Joglo Perwita dan Auditorium Perwacy. Dengan segala pertimbangan sepertinya keluarga saya cocok dan memilih Joglo Perwita. Setelah kami tanyakan ternyata tanggal yang kami inginkan sudah penuh. Akhirnya kami memilih tanggal yang masih tersedia sambil membicarakannya dengan keluarga (calon) suami, kemudian sepakat dipilih tanggal 28 April 2018. Saat ini mengadakan pernikahan benar-benar harus prepare dari jauh-jauh hari dan jika cocok langsung DP agar tidak keduluan yang lain.

Note :

Kekurangan jika mengadakan acara siang hari dengan venue semi outdoor adalah cukup membuat gerah apalagi dengan cuaca di Yogyakarta yang saat itu sangat terik. Mungkin lebih baik memang mengadakan acara sesi sore ke malam hari agar tamu lebih nyaman.

3. WEDDING ATTIRE

Design dress akad dan resepsi : by me

Dijahit : Mbak Eva (penjahit langganan keluarga)

Jas : Yarden Tailor

Hal berikutnya saya lebih semangat mencari bahan untuk gaun pengantin. Dari awal tema pernikahan yang saya inginkan adalah pernikahan simple dengan sentuhan warna pastel. Jadi nantinya saya akan menggunakan gaun muslim simple dan suami menggunakan jas. Untuk gaun, saya mencari kain bersama ibu saya. Untuk pemilihan kain sendiri ini memerlukan survey berkali-kali karena kebanyakan galau maunya warna apa. Berkali kali saya memutari beberapa toko kain di Yogyakarta tapi tidak menemukan yang sesuai sampai akhirnya menemukan yang cocok ketika di Kota Solo. Dan warna gaun yang digunakan saat resepsi awalnya bukan keinginan saya, karena takut tidak dapat kain sejenis ini lagi ya sudah dibeli dulu. 

Berbekal hasil pencarian melalui pinterest dan melihat beberapa foto pengantin saya memutuskan menjahit baju resepsi yang simpel. Untuk baju akadpun saya menjahit dengan desain kebaya minimalis. Berikutnya saya memutuskan untuk mempercayakan baju pernikahan ke Mbak Eva. Mbak Eva ini adalah penjahit langganan keluarga kami. Jadi sudah mengerti selera saya maupun keluarga. Untuk jas resepsi, saya dan suami mempercayakan kepada Yarden Tailor. Kainnya saya beli di toko kain sepanjang Jalan Solo Yogyakarta.

4. MAKE UP ARTIST

MUA : Yayaharyo

Untuk MUA saya mencari referensi dari instagram beberapa MUA di Yogyakarta dan akhirnya mempercayakan kepada Mbak Yaya setelah melihat portofolionya. Selama dimakeup saya "manut" saja, saya yakin hasil make up Mbak Yaya selalu bagus (padahal sebenernya saya sudah sangat tegang jadi tidak ada request make up apapun ke Mbak Yaya). Jika tertarik melihat portofolio Mbak Yaya bisa melalui instagram Yayaharyo

5. DOKUMENTASI

Photo by : Kalopsia Photography

Sama halnya dengan MUA, vendor foto saya dapatkan melalui browsing instagram. Ada beberapa vendor yang saya list dan saya minta pricelistnya. Akhirnya begitu melihat portofolio Kalopsia langsung cocok. Alhamdulillah, (menurut saya) tidak salah pilih. Saya sangat merekomendasikan Kalopsia. Selain hasilnya yang bagus-bagus, Mas Hutomo dan Mas Ferie sangat komunikatif dan ramah. Poin plusnya mas mas berdua ini banyak sekali membantu membangkitkan mood dan suasana saat foto. Selain itu banyak foto candid, foto keluarga, dan foto teman-teman kami yang hasilnya bagus. Monggo dicek instagram Kalopsia Photography siapa tau cocok. 

Note :

Saya agak menyesal sih karena harusnya video cinematic juga saya percayakan ke Kalopsia saja. Karena memang hasil tim Kalopsia sesuai selera saya dan yang terpenting komunikatif dan mau diribetin. Thank you Mas Hutomo!

6. WO, DEKORASI, CATERING

WO : Darpa Production

Dekorasi : HDWR Dekorasi

Catering : HDWR Catering

Untuk bagian ini saya mempercayakan kepada ibu saya. Jadi memang awalnya sudah sepakat, selain ketiga hal tersebut saya memilih sendiri vendornya. Kebetulan vendor dekorasi dan katering masih saudara jauh dari keluarga ibu sehingga kami sangat terbantu. Mbak Roroh, Mas Lukas dan Mas Indra dari tim HDWR dan Darpa Production sangat komunikatif dan membantu banyak selama persiapan. Untuk dekorasi sendiri Mas Hakim dari HDWR saya lebih sering berkomunikasi dan membicarakn konsep melalui whatsapp. Alhamdulillah hasil dekornya memuaskan.

7. INVITATION, BRIDESMAID CARD & PHOTOBOOTH
Invitation : Arsanti Invitation (@arsantiinvitation)

Bridesmaid card : Laska Good (@laskagoods)

Design photobooth : Kata Pagi by Annisa Dwi (@_katapagi)

Photobooth : Hiddeneyes Photobooth

Untuk undangan pernikahan saya mempercayakan kepada Arsanti Invitation, desainnya menarik dan yang paling penting adminnya sangat ramah. Jika ingin membuat "printilan-printilan" pernikahan seperti bridesmaid atau groomsmen card, Laska Goods dan Katapagi adalah vendor yang sangat saya rekomendasikan. Bisa request design sesuai konsep dan keinginan kita. Hasilnya juga memuaskan. Untuk photobooth saya mengambil paket dua jam unlimited dengan bentuk photostrip. Hasilnya sesuai keinginan saya namun agak disayangkan pada saat acara sempat ada masalah bagian pencetakan dan memakan waktu hampir setengah jam. But overall saya cukup puas dengan hasilnya.

Finally, selama persiapan pernikahan jangan lupa perbanyak doa dan selalu menjaga kesehatan. Karena drama-drama persiapan pernikahan memang benar adanya. Paling tidak dengan berdoa bisa lebih menentramkan hati. Alhamdulillah suami saya orangnya bisa menenangkan saya jika saya sudah “terlalu drama”. Satu yang dapat saya simpulkan, setelah kita berusaha mempersiapkan pernikahan secara maksimal, akan ada hal yang tidak bisa dihindari yang akan menjadi "bahan omongan" tamu undangan. Namun perlu diingat kita harus tetap menikmati acara dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan sahabat yang sudah datang mendoakan. Salam ena-ena. Cheers!