Saturday 16 February 2013

Menikmati Baluran di Musim Penghujan (1)


Sabana Bekol : Ghufran, Bagus, Vira, Dikara, Fadhila, dan Irfan.
"Traveling dapat memperluas wawasan, menambah teman, dan membawa Anda pergi ke tempat yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya." - Barry Kusuma
 
Saya membenarkan pernyataan tersebut. Menjelajahi Indonesia itu semacam candu yang nggak bakal bisa sembuh. Nagih! Salah satu sisi paling timur Pulau Jawa saya telusuri Januari lalu.
***
Ghuf, iki wes tekan endi sih?

Pertanyaan itu saya lontarkan ketika bangun tidur di dalam bis ekonomi AC yang membawa saya, Ghufran, dan Bagus menuju Surabaya. Ghufran setengah sadar menjawab sembari menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Hujan, macet, serta banyak pohon tumbang. Perpaduan keadaan yang membuat jemu. Seperti biasa Ghufran yang sudah "kenyang" dengan omelan saya mencoba ngeyem-yemi dengan meminta saya mengambil tiket bis lalu menghitung berapa tempat lagi bis akan berhenti hingga sampai di Terminal Purabaya (Bungurasih), Surabaya. Perjalanan Yogyakarta-Surabaya molor hingga menghabiskan 10 jam waktu perjalanan, namun bercengkrama sambil mengamati pengamen dan penjaja dagangan yang silih berganti menjadi hiburan tersendiri bagi kami. Menjelang sore hari harga makanan mereka obral hingga setengah harga. "Tahu, lumpia, kacang enak sewu wae Mas, Mbak. Monggo mumpung murah." ujar salah satu pedagang dengan penuh semangat. Saya tertawa geli melihat cara promosi mereka yang terkadang sedikit memaksa, suasana yang tidak akan kita temui jika bepergian menggunakan pesawat atau kereta api eksekutif. Perlu perjuangan meyakinkan pembeli untuk mengeluarkan uang meskipun hanya seribu rupiah. Salut! 

Sesampainya di Terminal Purabaya banyak hal baru yang saya temui. Terminal ini agak berbeda dengan terminal-terminal yang pernah saya tuju sebelumnya, para kondektur bis sangat aktif dalam menjaring penumpang maka jangan heran jika mereka berjejer di ruang kedatangan dan keberangkatan untuk menawarkan bahkan dengan gigih mengejar targetnya. Ada juga yang unik, pada malam hari ada penampilan live akustik di ruang tunggu penumpang sehingga suasana malam di dalam terminal meriah. Lumayan hiburan gratis.

Kami melanjutkan perjalanan dengan bis Damri menuju pintu tol Surabaya untuk dijemput Yanu dan beristirahat sejenak di rumahnya daerah Gresik. Rupanya Yanu memang tuan rumah yang baik, begitu sampai di rumahnya kami berleha-leha sejenak dan menikmati makan malam serta aneka jajanan. Setelah bergosip dan berhaha-hihi bersama berformasikan saya, Ghufran, Bagus, Yanu, Dikara, Vira, Irfan, dan Mas Feri memulai perjalanan menuju Africa van Java. Enam jam waktu yang kami tempuh hingga akhirnya tiba di Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi km 35 Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Welcome to Baluran National Park!

Sabana Bekol
Di pintu gerbang ­Pos Batangan kami membeli tiket seharga Rp 1.250/orang. Petugas ­Taman Nasional Baluran membantu kami untuk konfirmasi ­penginapan dan spot wisata. Perjalanan dari Pos Batangan sepanjang 12 km menuju kawasan Sabana Bekol menyajikan pemandangan alam yang hijau dan udara yang sejuk. Kawanan monyet dan merak yang melintas menjadi teman perjalanan kami menuju sabana. Karena sedang musim hujan, sabana dipenui rumput-rumput hijau dan segar, saya menjumpai kumpulan rusa yang sedang mencari makan. Ternyata rusa sangat peka. Mereka akan memberi tahu yang lain jika ada bahaya. Sehingga jika kami mendekat untuk memfoto rusa-rusa akan menjauh. Sinar matahari yang hangat perlahan mulai terasa menyengat. Setelah puas berfoto kami kembali ke Wisma Merak untuk beristirahat dan mandi. Rasa lapar mulai menyerang. Ah, sayang di Bekol tidak ada warung makan satupun. Kami harus menuju Cafetaria Bama di Pantai Bama untuk mengganjal perut. Iki luweh temenan, Rek!*
*Ini benar-benar lapar.

Musim hujan = padang rumput hijau
Kumpulan rusa di Sabana Bekol
Bagus, Ghufran, Fadhila, Yanu, Vira, Irfan, dan Dikara. Gunung Baluran sebagai latar foto.
The Skulls

3 comments:

  1. Halo Fadhila, seru ya Baluran. Bikin pengen kesana kalo hijau kayak gitu.

    ReplyDelete
  2. Wiiii Nadiaaa makasih ya, bisa mampir ke Kawah Ijen lho kalo liburannya lama. :)

    ReplyDelete
  3. wow, Izin Save Imagenya ya, sangat mengesankan..

    ReplyDelete